GELIAT
PARTAI POLITIK MENJELANG PEMILU 2014
Disusun Guna
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen pengampu : Tri
Sulistyo
Didi
Pramono
Disusun Oleh :
1.
Maslakhatul Chiyaroh 2303412009
2.
Maya Ma’rifah
2303412011
3.
Rozaenah
2303412012
4.
Suci Utami A
2303412015
5.
Azizatun Nisa
2303412028
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Geliat Partai politik Menjelang pemilu 2014 “ untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan.
Dalam penyusunan makalah
ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua teman yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima
kasih kepada Dosen kami yang telah membimbing kami.Dalam penyusunan makalah ini
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
maupun kepada pembaca.
Semarang , 09
November 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR................. ............................................................................. i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ……... ii
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................. ……... ..1
1. Latar Belakang……………………………………………………………………..…1
2. Perumusan Masalah.................................................................................................. ..1
3. Tujuan Makalah..........................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................................3
Geliat
Partai Politik Menjelang Pemilu 2014.......................................................... ..3
BAB III
PENUTUP......................................................................................................................8
Simpulan.......................................................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN
1.
1 Latar belakang
Indonesia
sebagai negara demokrasi dimana sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat. Oleh karena pemilihan presiden dipilih langsung oleh rakyat
dengan asas luberjurdil. Pemilihan presiden beserta wakil presiden ini
merupakan pesta rakyat terbesar, inilah momen bagi rakyat untuk mengeluarkan
suaranya dalam menentukan siapa yang akan mendapatkan amanah sebagai presiden
dan wakil presiden.
Tahun 2013 ini Indonesia memasuki tahun terakhir kepemimpinan SBY
setelah SBY memenangkan pesta rakyat 2009 silam yang kemudian di resmikan
menjadi Presiden Indonesia periode 2009-2014. Tahun 2014 mendatang merupakan
tahun terakhir kepemimpinan SBY hal ini berarti akan dilaksanakan pesta rakyat
di tahun itu pula. Untuk menyambut pesta rakyat di tahun 2014 mendatang
berbagai persiapan telah mulai disiapkan oleh pemerintah, partai politik pun
mulai mempersiapkan diri untuk ikut meramaikan pesta rakyat. Persiapan dimulai
dari pengurusan registrasi, pemilihan bakal calon presiden dan wakil presiden,
persiapan kampanye dan lain-lain.
Melihat fenomena pesta rakyat merupakan kegiatan yang sangat
penting bagi negara demokrasi ini, sehingga persiapan untuk menyelenggarakan
pesta rakyat pun dilakukan jauh-jauh hari, hal ini menarik perhatian kami untuk
mengetahui lebih dalam permasalahan yang terjadi tentang pesta rakyat. Oleh
karena itu kami mengangkat tema geliat partai politik menghadapi pemilu 2014,
sebagai pembahasan dalam makalah kami.
1.
2. Perumusan Masalah
1)
Bagaimana Partai politik menjelang pemilu 2014
?
2)
Bagaimana Persiapan Partai Politik Menjelang
Pemilu 2014 ?
3)
Strategi-strategi
apa saja yang dilakukan Parpol Menjelang pemilu 2014 ?
1.
3. Tujuan Makalah
1)
Untuk
mengetahui persiapan apa saja yang dilakukan oleh parpol menjelang pemilu 2014.
2)
Untuk
mengetahui strategi apa saja yang
dilakukan oleh parpol menjelang pemilu 2014.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Parpol Menjelang Pemilu 2014
Partai politik mempunyai posisi (status) dan peranan
yang sangat penting dalam setiap sistem demokrasi. Partai memainkan peran
penghubung yang sangat strategis antara proses-proses pemerintahan dengan warga
negara. Bahkan banyak yang berpendapat bahwa partai politiklah yang sebetulnya
menentukan demokrasi.
Secara umum ada empat fungsi partai politik, antara
lain:
a.
Sebagai sarana
komunikasi politik
Dalam hubungannya dengan komunikasi
politik, partai politik merupakan perantara yang besar yang menghubungkan
kekuatan-kekuatan dan ideology sosial dengan lembaga pemerintah yang resmi dan
yang mengaitkannya dengan aksi politik di dalam masyarakat
b.
Sebagai sarana
sosialisasi politik
Terkait dengan
sosialisasi politik ini, partai juga berperan sangat penting dalam rangka
pendidikan politik.
c.
Sebagai sarana
sekrutmen politik
Fungsi ini
berkaitan erat dengan masalah seleksi kepemimpinan, baik kepemimpinan internal
partai maupun kepemimpinan nasional yang lebih luas.
d.
Sebagai sarana
pengatur kKonflik (Conflict Management)
Sebagai
pengatur atau pengelola konflik (conflict management) partai berperan sebagai sarana agregasi kepentingan (aggregation
of interests) yang
menyalurkan ragam kepentingan yang berbeda-beda itu melalui saluran kelembagaan
politik partai.
Sepuluh partai politik yang lolos verifikasi faktual telah mendapatkan
nomor urut peserta Pemilu 2014. Pengundian nomor itu dilakukan di kantor Komisi
Pemilihan Umum, Jakarta, Senin (14/1/2013) siang. Mereka yang mewakili
mengambil nomor urut ialah Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum,
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Sekretaris Jenderal DPP PDI
Perjuangan Tjahjo Kumolo, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin
Iskandar. Ada pula Presiden DPP Partai
Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional
Hatta Rajasa, Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Suharso
Monoarfa, Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum DPP Partai Nasdem
Rio Capela, dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi.
Berikut adalah
hasil pengundian nomor urut parpol.
Nomor urut
1: Partai Nasional Demokrat
(Partai Nasdem)
2: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
3: Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
4: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
5: Partai Golongan Karya (Partai Golkar)
6: Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra)
7: Partai Demokrat
8: Partai Amanat Nasional (PAN)
9: Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
10: Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura)
2: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
3: Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
4: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
5: Partai Golongan Karya (Partai Golkar)
6: Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra)
7: Partai Demokrat
8: Partai Amanat Nasional (PAN)
9: Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
10: Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura)
Sebelum mengambil nomor urut peserta pemilu, perwakilan parpol terlebih
dulu mengambil nomor antrean. Proses itu disaksikan komisioner KPU yang
dipimpin Husni Kamil Manik, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly
Asshidiqie, dan pihak Kementerian Dalam Negeri. Parpol peserta pemilu juga membawa jajaran pengurus partai.
2.2 Persiapan Partai politik
Menjelang Pemilu 2014.
Menjelang tahun baru 2014 ini,
banyak partai politik yang berlomba-lomba untuk mencalonkan salah satu pasangan
dari setiap partai untuk menjadi calon pemimpin bangsa Indonesia , dengan
adanya perlombaan ini untuk merebut tahta kepemimpinan setiap partai politik
melakukan berbagai cara agar calon pasangan mereka bisa terpilih menjadi calon
presiden dan wakil presiden tahun 2014.
Bermacam cara yang mereka lakukan
untuk dapat menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014,
setiap pasangan calon presiden dan wakil presiden dari salah satu partai politik
melakukan suatu hal yang serupa dilakukan oleh pasangan yang
sebelumnya yang melakukan ini yang secara turun-temurun yaitu
berkampanye, berkampanye adalah salah satu aktivitas yang dilakukan oleh calon
pasangan presiden dan wakil presiden menjelang pemilihan umum setiap tahunnya.
Ini adalah salah satu cara agar mereka bisa mendapatkan suara terbanyak dalam
pemilihan umum tahun 2014 ini, biasanya yang dilakukan dalam kampanye-kampanye
dalam setiap calon presiden dan wakil presiden tersebut adalah dengan
menjanjikan sesuatu hal, misalnya : Jika saya terpilih dan mendapatkan
suara terbanyak dalam pemilihan umum pada tahun 2014 ini saya dan wakil saya
akan membebaskan bangsa Indonesia dari kemiskinan dan membuka lapangan
pekrjaan. Ujarnya. Janji yang diungkapan kan calon presiden dan
wakilnya itu hanyalah sekedar janji, tidak sesuai dengan fakta yang terjadi
sekarang masih banyak yang miskin dan masih banyak pengganguran.
Menjelang pemilu 2014 ini banyak kejanggalan yang terjadi,
salah satu saja yang saya ketahui adalah partai politik merajuk minta dana
untuk kampanye naik hal ini beralasan agar partai politik tidak lagi
terus-terusan dikuasai kepentingan para penyumbang dana, karena penyumbang dana
ini hanya ingin mengejar kekuasaan. Dana yang disumbangkan oleh Negara untuk
setiap calon pasang presiden dan wakil presiden disetiap partai sebesar 1,3%
dari total seluruh pengeluaran partai, oleh karena itu setiap partai mengajukan
agar dinaikan menjadi 5%.
2.3 strategi-strategi Partai Politik Menjelang Pemilu 2014
Saat ini seperti yang kita ketahui, banyak
Partai Politik di Indonesia mulai bergeliat untuk merebut hati rakyat. Strategi
yang mereka pakai pun berbeda satu dengan yang lain, strategi-strategi yang
mereka usung memiliki kelebihan dan kekurangan. Dari kelebihan dan kekurangan
itu kita dapat melihat partai mana yang memiliki prospek cerah dalam Pemilu
mendatang.
Yang pertama, adalah partai pemerintah
yaitu partai Demokrat, beberapa bulan terkahir partai Demokrat dilanda kasus
terus menerus. Yang terakhir adalah kasus korupsi BP migas, tetapi mereka mengambil
langkah yang cukup tepat dengan mengadakan konvensi pemilihan presiden.
Konvensi pemilihan presiden membuat rakyat mengalihkan perhatian kembali ke
Demokrat, sekaligus membuat rakyat lupa tentang kasus-kasus yang melanda
Demokrat. Apakah Strategi ini akan membuahkan hasil atau tidak, Demokrat harus
cekatan dalam membangun momentum yang dihasilkan oleh konvensi ini.
Kedua, PDI perjuangan, PDIP bisa dikatakan
sebagai Partai yang memiliki kartu truf dalam pemilu 2014. Mengapa?tidak lain
tidak bukan karena faktor adanya Jokowi. Pada saat ini memang Jokowi belum
didaftarkan baik sebagai capres ataupun cawapres, tetapi rakyat menjadi
penasaran dengan keadaan ini. Tidak sedikit yang menggantungkan iman
mereka kepada PDI-P hanya untuk mendorong pencalonan Jokowi. Saat ini PDI-P
mendapatkan hati dari banyak orang, terutama para pekerja karena mereka percaya
kepada keluguan dan (mungkin) kejujuran Jokowi.Sekarang kita tinggal menunggu
langkah apa yang akan dilakukan ibu Megawati, jika ia memutuskan untuk menggunakan
kartu trufnya, maka bisa dipastikan PDI-P akan menjadi penantang yang paling
berpeluang dalam pemilu ini.
Ketiga,
Hanura, partai yang menjadi kuda hitam terbaru dalam perlombaan menuju tahun
politik 2014. Ibaratnya, partai ini seperti ketiban berkat dari langit, mengapa
saya katakan seperti itu?karena masuknya pengusaha besar Indonesia, Hary
Tanoesodibjo, yang biasa disapa HT. HT merupakan berkat bagi Hanura, yang
pertama karena kekuatan finansial HT yang sudah kita ketahui. Kedua, karena HT
merupakan pengusaha etnis keturunan yang berpasangan dengan Wiranto, ini
membuat sebagian publik akan berpikir bahwa pasangan ini adalah versi nasional
dari pasangan Jokowi-Ahok di Jakarta.Sekarang Hanura sedang merangkak naik
dengan merebut suara rakyat, dengan kekuatan finansial dan figur ‘kebapaan’
Wiranto, kesempatan yang dimiliki Hanura dalam pemilu mendatang menjadi tidak
terbatas.
Keempat,
Golkar, partai yang merupakan salah satu partai favorit di Indonesia. Golkar
memang belum menunjukan taringnya di dunia media maupun di kota-kota ternama di
Indonesia, tetapi saya percaya mereka bergerak dengan baik di kota-kota kecil
dan di kalangan pekerja di Indonesia. Walaupun bisa dibilang Golkar belum
mempunyai figur yang kuat dalam diri Aburizal Bakrie, tapi bayang-bayang
kepresidenan pak Soeharto masih membekas di hati masyarakat Indonesia.
Kelima, Gerindra, partai Gerindra
merupakan partai yang mempunyai image paling dinamis saat ini. Dengan
strategi menjajah media online, dan kaum muda, partai ini terus membangun momentum
setiap harinya. Namun, Gerindra tidak bisa terbang hanya dengan satu sayap
saja, sayap yang satu lagi yaitu pergerakan dari figur terkuat Gerindra,
Prabowo Subianto, harus juga berjalan. Saat ini publik sedang bertanya tanya
apakah Prabowo Subianto bisa dijadikan tumpuan bangsa ini?pertanyaan seperti
ini muncul karena kurangnya kegiatan aktif dari Prabowo Subianto untuk
mengenalkan diri kepada publik. Kasarnya situasi yang terjadi saat ini adalah
“saya mau pilih, tapi saya tidak mengenal orang ini siapa, dan apa yang telah
dia lakukan untuk bangsa ini”.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1)
Partai politik mempunyai posisi (status) dan peranan
yang sangat penting dalam setiap sistem demokrasi. Partai memainkan peran
penghubung yang sangat strategis antara proses-proses pemerintahan dengan warga
negara. Bahkan banyak yang berpendapat bahwa partai politiklah yang sebetulnya
menentukan demokrasi.
2) Menjelang tahun baru 2014 ini,
banyak partai politik yang berlomba-lomba untuk mencalonkan salah satu pasangan
dari setiap partai untuk menjadi calon pemimpin bangsa Indonesia , dengan
adanya perlombaan ini untuk merebut tahta kepemimpinan setiap partai politik
melakukan berbagai cara agar calon pasangan mereka bisa terpilih menjadi calon
presiden dan wakil presiden tahun 2014.
3)
Bermacam cara yang mereka lakukan untuk dapat menjadi
presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014, setiap pasangan
calon presiden dan wakil presiden dari salah satu partai politik melakukan
suatu hal yang serupa dilakukan oleh pasangan yang sebelumnya yang
melakukan ini yang secara turun-temurun yaitu berkampanye.
3.2 Saran
1)
Partai
politik hendaknya benar-benar menyeleksi bakal calon presiden dan wakil
presiden yang akan di ajukan dalam pemilu.
2)
Kampanye
hendaknya dilakukan dengan cara sportif.
3)
Sosialisasi
pemilu di tingkatkan lagi agar pesta rakyat benar-benar sukses tanpa ada yang
golput.
4)
Rakyat
berperan aktif dalam persiapan pesta rakyat 2014.
0 komentar:
Posting Komentar