Malam Keberkahan Simtu Duror
Oleh: Isma Az-Zaiinh
Simtu
Duror merupakan risalah karangan Al Habib Al Iman Al Allaamah Ali bin Muhammad
bin Husain Al Habsyi yang mempunyai arti ‘Untaian Mutiara’. Sebagaimana
judulnya karangan tersebut berisi untaian-untaian pujian kepada beliau Nabi
Muhammad Saw. Karangan agung yang mengisahkan kelahiran manusia agung,
Rasulullah Saw yang di dalamnya juga mengisahkan akhlak, sifat, dan riwayat
beliau.
Jum’at
malam (06/2) suasana di Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah terasa
sakral kala para santri berkumpul di halaman pondok dengan pakaian serba putih.
Mereka nampak khusyu membaca ratibul haddad bersama-sama dalam acara ‘Malam
Keberkahan Simtu Duror’ yang merupakan agenda rutin pondok.
Usai
pembacaan rotibul haddad acara tersebut dilanjutkan dengan pembacaan simtu
dorror yang diselingi dengan kosidah-kosidah. Para santri nampak sangat
menikmati, sesekali turut menyambung pembacaan simtu durror maupun kosidah.
Beberapa ada yang menggoyang-goyangkan punggung menikmati kosidah yang
dilantunkan dengan penuh penghayatan. Ada juga yang menghentak-hentakan kaki
atau tangan sekadar mengikuti alunan hadroh yang terdengar enak ritmenya.
“Sholallahu
‘alaih..., sholallahu ‘alaih....” terdengar sahut menyahut mengiringi pembacaan
simtu duror membuat suasana semakin sakral. Terlebih kala mahalul qiyam,
para santri terlihat begitu khusyu di tengah tebaran pandan dan melati.
Beberapa diantaranya ada yang memejamkan mata, menengadahkan kedua tangannya tinggi-tinggi,
bahkan ada pula yang terlihat menyeka air mata.
Kosidah-kosidah
masih terus dilantunkan hingga jarum jam menunjukan pukul 22: 00 yang kemudian
dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Idam Kholid, salah satu ustad di Pondok
Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah.
“Alhamdulillah
kita sudah melangkahkan kaki satu langkah untuk lebih mendekatkan diri kepada
Rasulullah Saw yang semoga akan membawa kita lebih mendekatkan diri kepada
Allah Swt.” Ucap Zayadi, salah satu santri asal Brebes, usai pembacaan do’a.
Acara pun dilanjut dengan pengumuman-pengumuman yang diawali dari pak lurah
Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah. Ia menyampaikan bahwa besok
usai ngaji bandongan akan diadakan ro’an atau bersih-bersih dan
setelah itu akan ada pengobatan herbal gratis bagi para santri. Selain memuji
para santri putri yang rajin tadarusan fajar, pak lurah pun memberi pesan
kepada santri putra untuk lebih rajin tadarusan seperti santri putri.
Kehebohan
terjadi kala Rian, ketua panitia ziarah akbar, menyampaikan pengumuman mengenai
teknis ziarah. Terdengar celetukan-celetukan yang mengundang gelak tawa para
santri. Rian menyampaikan bahwa ziarah akan dilaksanakan sabtu, 8 Februari 2014
dengan tujuan ke maqbaroh Syeh Maulana Jumadil Qubro Kaligawe, Syekh Mbah
Cholil Bangkalan, Sunan Ampel, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Jombang, Jawa
Timur. Ia juga menghimbau kepada para santri agar membawa jaz almamater dan datang
tepat waktu saat pemberangkatan. Adapun mengenai denah tempat duduk akan
diumumkan esok hari.
Malam
semakin mendekati kata larut hingga acara ‘Malam Keberkahan Simtu Duror’ pun
diakhiri. Para santri mulai beranjak dan berbondong-bondong menuju aula ndalem
untuk menyerbu bubur kacang hijau yang memang telah disediakan untuk para
santri. Tak butuh waktu lima menit nampan-nampan berisi bubur kacang hijau pun
sudah tersapu bersih.
0 komentar:
Posting Komentar