Senin, Februari 24, 2014

FEATURE


Ziarah, Menapaki Jejak Para Panutan Umat
Oleh: Isma Az-Zaiinh

Matahari belum sepenuhnya nampak kala para santri Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljamaah (PPDAW) berbondong-bondong menuju Masjid Ulul Albab, Sabtu (08/02). Pasalnya mereka akan melaksanakan ziarah yang memang diadakan untuk seluruh santri PPDAW dengan tujuan ke maqbaroh Syekh Maulana Jumadil Qubro Kaligawe, Syekh Mbah Cholil Bangkalan, Sunan Ampel Surabaya, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Jombang, Jawa Timur.
Langit terlihat mendung, satu dua lampu jalan masih menyala, Masjid Ulul Albab (MUA) yang menjadi tempat berkumpul sebelum pemberangkatan ziarah nampak ramai oleh kerumunan berjaz biru dongker. Beberapa ada yang telihat sedang berfoto-foto ria dan sebagian yang lain bergerombol dengan mimik serius, rupanya mereka sedang rapat antar panitia dan koordinator. Usai rapat, panitia pun mengkondisikan peserta ziarah di halaman MUA untuk berdoa bersama yang sebelumnya diawali dengan adzan oleh Rian.
Sekitar pukul 06.40 ketiga bus pun berjalan beruntun membawa 130 santri menuju tujuan pertama, yakni maqbaroh Syekh Maulana Jumadil Kubro Kaligawe. Turun dari bus para santri pun disambut dengan rintik-rintik hujan dan hembusan hawa dingin yang membuat niat untuk berwudhu sedikit goyah. Bagaimana pun prosesi ziarah tetap berjalan lancar meski beberapa santri terlihat berusaha keras menahan kantuk. Entahlah, mungkin mereka terlalu asik pakcing semalam hingga waktu istirahat berkurang.
Usai pembacaan tahlil dan doa yang dipimpin oleh Abah Kyai Masrokhan, ketiga bus pun kembali merangkak ditengah guyuran gerimis yang semakin membesar. Rombongan peziarah ini hendak menuju ke tujuan kedua, yakni maqbaroh Syekh Mbah Cholil Bangkalan, Madura. Menginjak waktu duhur rombongan singgah di masjid Lasem untuk sholat duhur yang dijamak takdim dengan sholat asar. Seperti sebelum-sebelumnya, kembali mereka menyempatkan untuk berpose ria di depan blits kamera.
Masih dalam balutan rintik-rintik gerimis perjalanan kembali dilanjutkan. Kali ini suasana bus cukup ramai dengan celotehan, “Yo, deluk neh tekan Sura-Madu, sopo sing durung ruh Sura-Madu...?”. suasana pun semakin bergemuruh kala ada salah seorang santri yang berucap, “Iki lho wes tekan Sura-Madu” kala bus melewati jembatan besi biasa. Akhirnya dalam balutan pekat malam Sura-Madu pun menyuguhkan pemandangan yang cukup eksotik, meski tak seeksotik pesona senja.
Jarum jam menunjukan pukul 19.25 kala ketiga bus itu memuntahkan penumpangnya yang mulai berhamburan menuju masjid Madura, maqbaroh Syekh Mbah Cholil Bangkalan. Di sinilah mulai terjadi kesalahan komunikasi. Panitia memberikan komando kepada peserta ziarah untuk makan malam dan bersih-bersih hingga pukul 21.00 kemudian dilanjut sholat berjama’ah dan ziarah. Namun Abah Kyai menghendaki para santri melaksanakan sholat berjama’ah dan berziarah dulu. Kendati terdapat kesalahpahaman tersebut perjalanan ziarah ini tidak lepas dari rencana, bahkan lebih awal dari jadwal waktu yang diperkirakan. Usai sholat maghrib yang dijamak takhir dengan sholat isya rombongan ini melakukan khotmil qur’an yang dilanjut dengan tahlil dan do’a.
Bertolak dari maqbaroh Syekh Mbah Cholil Bangkalan rombongan pun menuju maqbaroh Sunan Ampel Surabaya. Sesampainya di tempat tujuan satu persatu santri turun dari bus dengan langkah gontai. Maklum, baru saja terlelap mereka langsung dibangunkan oleh para panitia. Namun mata kembali terbelalak kala disuguhkan warna-warni barang dagangan yang melambai-lambai. Terlebih kala seteguk air barokah yang disediakan di sana melewati kerongkongan, “Nyesssss...”, nyawa serasa hidup kembali.
Malam semakin pekat, namun tak menutupi wajah sumringah para peziarah yang berjalan berduyun-duyun menuju bus dengan barang belanjaan di kedua sisi tangan. Bus pun terasa semakin sesak. Kendati demikian tak menyurutkan semangat mereka untuk berjalan-jalan ke alam mimpi. Lengang. Berselimutkan gelap malam bus merangkak berguncang-guncang membawa para peziarah menuju ke maqbaroh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Jombang, Jawa Timur.
Matahari masih enggan menampakan diri kala bus sampai di kawasan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur. Usai melaksanakan sholat subuh berjama’ah para peziarah diberi waktu untuk sarapan dan bersih-bersih hingga pukul 08.00. setelah itu rombongan pun berziarah ke maqbaroh KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Usai berziarah para santri mulai berhamburan menyerbu segala macam yang berbau oleh-oleh. Rupanya panas yang menyengat tak menyurutkan mereka untuk berburu buah tangan. Beberapa terlihat masih asik berpose dengan berbagai macam gaya di depan kamera yang sedari tadi tak lepas dari tangan.
Setelah puas ketiga bus pun kembali merangkak membawa muatan yang terasa semakin berat menuju Semarang. Berbeda dengan sebelumnya, perjalanan pulang ini terasa lebih singkat. Bertepatan dengan kumandang adzan maghrib para peziarah turun dari bus dan berjalan beriringan menuju Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About