Kamis, Desember 19, 2013

GELIAT PARTAI POLITIK MENJELANG PEMILU 2014

Logo unnes.jpg
GELIAT PARTAI POLITIK MENJELANG PEMILU 2014

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen pengampu    :    Tri Sulistyo
                                         Didi Pramono

Disusun Oleh :
1.      Maslakhatul Chiyaroh      2303412009
2.      Maya Ma’rifah                  2303412011
3.      Rozaenah                           2303412012
4.      Suci Utami A                      2303412015
5.      Azizatun Nisa                     2303412028



UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR

                  Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Geliat Partai politik Menjelang pemilu 2014 “ untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan.
         Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua teman yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dosen kami yang telah membimbing kami.Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca.






Semarang , 09 November 2013


                                                                                                       Penyusun



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.................            .............................................................................       i
DAFTAR ISI......................................................................................................  ……... ii
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................. ……... ..1
1.       Latar Belakang……………………………………………………………………..…1      
2.       Perumusan Masalah.................................................................................................. ..1
3.       Tujuan Makalah..........................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................................3
Geliat Partai Politik Menjelang Pemilu 2014..........................................................   ..3
BAB III
PENUTUP......................................................................................................................8           
Simpulan.......................................................................................................................8












BAB 1
PENDAHULUAN
1.            1  Latar belakang

Indonesia sebagai negara demokrasi dimana sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Oleh karena pemilihan presiden dipilih langsung oleh rakyat dengan asas luberjurdil. Pemilihan presiden beserta wakil presiden ini merupakan pesta rakyat terbesar, inilah momen bagi rakyat untuk mengeluarkan suaranya dalam menentukan siapa yang akan mendapatkan amanah sebagai presiden dan wakil presiden.
Tahun 2013 ini Indonesia memasuki tahun terakhir kepemimpinan SBY setelah SBY memenangkan pesta rakyat 2009 silam yang kemudian di resmikan menjadi Presiden Indonesia periode 2009-2014. Tahun 2014 mendatang merupakan tahun terakhir kepemimpinan SBY hal ini berarti akan dilaksanakan pesta rakyat di tahun itu pula. Untuk menyambut pesta rakyat di tahun 2014 mendatang berbagai persiapan telah mulai disiapkan oleh pemerintah, partai politik pun mulai mempersiapkan diri untuk ikut meramaikan pesta rakyat. Persiapan dimulai dari pengurusan registrasi, pemilihan bakal calon presiden dan wakil presiden, persiapan kampanye dan lain-lain.
Melihat fenomena pesta rakyat merupakan kegiatan yang sangat penting bagi negara demokrasi ini, sehingga persiapan untuk menyelenggarakan pesta rakyat pun dilakukan jauh-jauh hari, hal ini menarik perhatian kami untuk mengetahui lebih dalam permasalahan yang terjadi tentang pesta rakyat. Oleh karena itu kami mengangkat tema geliat partai politik menghadapi pemilu 2014, sebagai pembahasan dalam makalah kami.
1.            2.  Perumusan Masalah  

1)                  Bagaimana Partai politik menjelang pemilu 2014 ?
2)                  Bagaimana Persiapan Partai Politik Menjelang Pemilu 2014 ?
3)                  Strategi-strategi apa saja yang dilakukan Parpol Menjelang pemilu 2014 ?


1.            3.  Tujuan Makalah

1)                  Untuk mengetahui persiapan apa saja yang dilakukan oleh parpol menjelang  pemilu 2014.
2)                  Untuk mengetahui strategi  apa saja yang dilakukan oleh parpol menjelang pemilu 2014.


























BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Parpol Menjelang Pemilu 2014
Partai politik mempunyai posisi (status) dan peranan yang sangat penting dalam setiap sistem demokrasi. Partai memainkan peran penghubung yang sangat strategis antara proses-proses pemerintahan dengan warga negara. Bahkan banyak yang berpendapat bahwa partai politiklah yang sebetulnya menentukan demokrasi.
Secara umum ada empat fungsi partai politik, antara lain:
a.       Sebagai sarana komunikasi politik
       Dalam hubungannya dengan komunikasi politik, partai politik merupakan perantara yang besar yang menghubungkan kekuatan-kekuatan dan ideology sosial dengan lembaga pemerintah yang resmi dan yang mengaitkannya dengan aksi politik di dalam masyarakat
b.      Sebagai sarana sosialisasi politik
Terkait dengan sosialisasi politik ini, partai juga berperan sangat penting dalam rangka pendidikan politik.
c.       Sebagai sarana sekrutmen politik
Fungsi ini berkaitan erat dengan masalah seleksi kepemimpinan, baik kepemimpinan internal partai maupun kepemimpinan nasional yang lebih luas.
d.      Sebagai sarana pengatur kKonflik (Conflict Management)
Sebagai pengatur atau pengelola konflik (conflict management) partai berperan sebagai sarana agregasi kepentingan (aggregation of interests) yang menyalurkan ragam kepentingan yang berbeda-beda itu melalui saluran kelembagaan politik partai.
Sepuluh partai politik yang lolos verifikasi faktual telah mendapatkan nomor urut peserta Pemilu 2014. Pengundian nomor itu dilakukan di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Senin (14/1/2013) siang. Mereka yang mewakili mengambil nomor urut ialah Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar.    Ada pula Presiden DPP Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa, Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum DPP Partai Nasdem Rio Capela, dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi.
Berikut adalah hasil pengundian nomor urut parpol.
Nomor urut
1: Partai Nasional Demokrat (Partai Nasdem)
2: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
3: Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
4: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
5: Partai Golongan Karya (Partai Golkar)
 6: Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra)
7: Partai Demokrat
 8: Partai Amanat Nasional (PAN)
9: Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
10: Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura)
Sebelum mengambil nomor urut peserta pemilu, perwakilan parpol terlebih dulu mengambil nomor antrean. Proses itu disaksikan komisioner KPU yang dipimpin Husni Kamil Manik, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshidiqie, dan pihak Kementerian Dalam Negeri. Parpol peserta pemilu juga membawa jajaran pengurus partai.

2.2  Persiapan Partai politik Menjelang Pemilu 2014.
      Menjelang tahun baru 2014 ini, banyak partai politik yang berlomba-lomba untuk mencalonkan salah satu pasangan dari setiap partai untuk menjadi calon pemimpin bangsa Indonesia , dengan adanya perlombaan ini untuk merebut tahta kepemimpinan setiap partai politik melakukan berbagai cara agar calon pasangan mereka bisa terpilih menjadi calon presiden dan wakil presiden tahun 2014.
Bermacam cara yang mereka lakukan untuk dapat menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014, setiap pasangan calon presiden dan wakil presiden dari salah satu partai politik melakukan suatu hal yang serupa  dilakukan oleh pasangan yang sebelumnya  yang melakukan ini yang secara turun-temurun   yaitu berkampanye, berkampanye adalah salah satu aktivitas yang dilakukan oleh calon pasangan presiden dan wakil presiden menjelang pemilihan umum setiap tahunnya. Ini  adalah salah satu cara agar mereka bisa mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan umum tahun 2014 ini, biasanya yang dilakukan dalam kampanye-kampanye dalam setiap calon presiden dan wakil presiden tersebut adalah dengan menjanjikan sesuatu hal, misalnya : Jika saya terpilih dan mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan umum pada tahun 2014 ini saya dan wakil saya akan membebaskan bangsa Indonesia dari kemiskinan dan membuka lapangan pekrjaan. Ujarnya. Janji  yang diungkapan kan calon presiden dan wakilnya itu hanyalah sekedar janji, tidak sesuai dengan fakta yang terjadi sekarang masih banyak yang miskin dan masih banyak pengganguran.
Menjelang pemilu 2014 ini banyak kejanggalan yang terjadi, salah satu saja yang saya ketahui adalah partai politik merajuk minta dana untuk kampanye naik hal ini beralasan agar partai politik tidak lagi terus-terusan dikuasai kepentingan para penyumbang dana, karena penyumbang dana ini hanya ingin mengejar kekuasaan. Dana yang disumbangkan oleh Negara untuk setiap calon pasang presiden dan wakil presiden disetiap partai sebesar 1,3% dari total seluruh pengeluaran partai, oleh karena itu setiap partai mengajukan agar dinaikan menjadi 5%.

2.3 strategi-strategi Partai Politik Menjelang Pemilu 2014
Saat ini seperti yang kita ketahui, banyak Partai Politik di Indonesia mulai bergeliat untuk merebut hati rakyat. Strategi yang mereka pakai pun berbeda satu dengan yang lain, strategi-strategi yang mereka usung memiliki kelebihan dan kekurangan. Dari kelebihan dan kekurangan itu kita dapat melihat partai mana yang memiliki prospek cerah dalam Pemilu mendatang.
Yang pertama, adalah partai pemerintah yaitu partai Demokrat, beberapa bulan terkahir partai Demokrat dilanda kasus terus menerus. Yang terakhir adalah kasus korupsi BP migas, tetapi mereka mengambil langkah yang cukup tepat dengan mengadakan konvensi pemilihan presiden. Konvensi pemilihan presiden membuat rakyat mengalihkan perhatian kembali ke Demokrat, sekaligus membuat rakyat lupa tentang kasus-kasus yang melanda Demokrat. Apakah Strategi ini akan membuahkan hasil atau tidak, Demokrat harus cekatan dalam membangun momentum yang dihasilkan oleh konvensi ini.
Kedua, PDI perjuangan, PDIP bisa dikatakan sebagai Partai yang memiliki kartu truf dalam pemilu 2014. Mengapa?tidak lain tidak bukan karena faktor adanya Jokowi. Pada saat ini memang Jokowi belum didaftarkan baik sebagai capres ataupun cawapres, tetapi rakyat menjadi penasaran dengan keadaan ini. Tidak sedikit yang menggantungkan iman mereka kepada PDI-P hanya untuk mendorong pencalonan Jokowi. Saat ini PDI-P mendapatkan hati dari banyak orang, terutama para pekerja karena mereka percaya kepada keluguan dan (mungkin) kejujuran Jokowi.Sekarang kita tinggal menunggu langkah apa yang akan dilakukan ibu Megawati, jika ia memutuskan untuk menggunakan kartu trufnya, maka bisa dipastikan PDI-P akan menjadi penantang yang paling berpeluang dalam pemilu ini.
Ketiga, Hanura, partai yang menjadi kuda hitam terbaru dalam perlombaan menuju tahun politik 2014. Ibaratnya, partai ini seperti ketiban berkat dari langit, mengapa saya katakan seperti itu?karena masuknya pengusaha besar Indonesia, Hary Tanoesodibjo, yang biasa disapa HT. HT merupakan berkat bagi Hanura, yang pertama karena kekuatan finansial HT yang sudah kita ketahui. Kedua, karena HT merupakan pengusaha etnis keturunan yang berpasangan dengan Wiranto, ini membuat sebagian publik akan berpikir bahwa pasangan ini adalah versi nasional dari pasangan Jokowi-Ahok di Jakarta.Sekarang Hanura sedang merangkak naik dengan merebut suara rakyat, dengan kekuatan finansial dan figur ‘kebapaan’ Wiranto, kesempatan yang dimiliki Hanura dalam pemilu mendatang menjadi tidak terbatas.
Keempat, Golkar, partai yang merupakan salah satu partai favorit di Indonesia. Golkar memang belum menunjukan taringnya di dunia media maupun di kota-kota ternama di Indonesia, tetapi saya percaya mereka bergerak dengan baik di kota-kota kecil dan di kalangan pekerja di Indonesia. Walaupun bisa dibilang Golkar belum mempunyai figur yang kuat dalam diri Aburizal Bakrie, tapi bayang-bayang kepresidenan pak Soeharto masih membekas di hati masyarakat Indonesia.
Kelima, Gerindra, partai Gerindra merupakan partai yang mempunyai image paling dinamis saat ini. Dengan strategi menjajah media online, dan kaum muda, partai ini terus membangun momentum setiap harinya. Namun, Gerindra tidak bisa terbang hanya dengan satu sayap saja, sayap yang satu lagi yaitu pergerakan dari figur terkuat Gerindra, Prabowo Subianto, harus juga berjalan. Saat ini publik sedang bertanya tanya apakah Prabowo Subianto bisa dijadikan tumpuan bangsa ini?pertanyaan seperti ini muncul karena kurangnya kegiatan aktif dari Prabowo Subianto untuk mengenalkan diri kepada publik. Kasarnya situasi yang terjadi saat ini adalah “saya mau pilih, tapi saya tidak mengenal orang ini siapa, dan apa yang telah dia lakukan untuk bangsa ini”.












BAB III
PENUTUP



3.1    Kesimpulan

1)      Partai politik mempunyai posisi (status) dan peranan yang sangat penting dalam setiap sistem demokrasi. Partai memainkan peran penghubung yang sangat strategis antara proses-proses pemerintahan dengan warga negara. Bahkan banyak yang berpendapat bahwa partai politiklah yang sebetulnya menentukan demokrasi.
2)      Menjelang tahun baru 2014 ini, banyak partai politik yang berlomba-lomba untuk mencalonkan salah satu pasangan dari setiap partai untuk menjadi calon pemimpin bangsa Indonesia , dengan adanya perlombaan ini untuk merebut tahta kepemimpinan setiap partai politik melakukan berbagai cara agar calon pasangan mereka bisa terpilih menjadi calon presiden dan wakil presiden tahun 2014.
3)      Bermacam cara yang mereka lakukan untuk dapat menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014, setiap pasangan calon presiden dan wakil presiden dari salah satu partai politik melakukan suatu hal yang serupa  dilakukan oleh pasangan yang sebelumnya  yang melakukan ini yang secara turun-temurun   yaitu berkampanye.
3.2    Saran
1)      Partai politik hendaknya benar-benar menyeleksi bakal calon presiden dan wakil presiden yang akan di ajukan dalam pemilu.
2)      Kampanye hendaknya dilakukan dengan cara sportif.
3)      Sosialisasi pemilu di tingkatkan lagi agar pesta rakyat benar-benar sukses tanpa ada yang golput.
4)      Rakyat berperan aktif dalam persiapan pesta rakyat 2014.



0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About