Senin, Februari 24, 2014

FEATURE


Malam Keberkahan Simtu Duror
Oleh: Isma Az-Zaiinh

            Simtu Duror merupakan risalah karangan Al Habib Al Iman Al Allaamah Ali bin Muhammad bin Husain Al Habsyi yang mempunyai arti ‘Untaian Mutiara’. Sebagaimana judulnya karangan tersebut berisi untaian-untaian pujian kepada beliau Nabi Muhammad Saw. Karangan agung yang mengisahkan kelahiran manusia agung, Rasulullah Saw yang di dalamnya juga mengisahkan akhlak, sifat, dan riwayat beliau.
            Jum’at malam (06/2) suasana di Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah terasa sakral kala para santri berkumpul di halaman pondok dengan pakaian serba putih. Mereka nampak khusyu membaca ratibul haddad bersama-sama dalam acara ‘Malam Keberkahan Simtu Duror’ yang merupakan agenda rutin pondok.
            Usai pembacaan rotibul haddad acara tersebut dilanjutkan dengan pembacaan simtu dorror yang diselingi dengan kosidah-kosidah. Para santri nampak sangat menikmati, sesekali turut menyambung pembacaan simtu durror maupun kosidah. Beberapa ada yang menggoyang-goyangkan punggung menikmati kosidah yang dilantunkan dengan penuh penghayatan. Ada juga yang menghentak-hentakan kaki atau tangan sekadar mengikuti alunan hadroh yang terdengar enak ritmenya.
            “Sholallahu ‘alaih..., sholallahu ‘alaih....” terdengar sahut menyahut mengiringi pembacaan simtu duror membuat suasana semakin sakral. Terlebih kala mahalul qiyam, para santri terlihat begitu khusyu di tengah tebaran pandan dan melati. Beberapa diantaranya ada yang memejamkan mata, menengadahkan kedua tangannya tinggi-tinggi, bahkan ada pula yang terlihat menyeka air mata.
            Kosidah-kosidah masih terus dilantunkan hingga jarum jam menunjukan pukul 22: 00 yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Idam Kholid, salah satu ustad di Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah.
            “Alhamdulillah kita sudah melangkahkan kaki satu langkah untuk lebih mendekatkan diri kepada Rasulullah Saw yang semoga akan membawa kita lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.” Ucap Zayadi, salah satu santri asal Brebes, usai pembacaan do’a. Acara pun dilanjut dengan pengumuman-pengumuman yang diawali dari pak lurah Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah. Ia menyampaikan bahwa besok usai ngaji bandongan akan diadakan ro’an atau bersih-bersih dan setelah itu akan ada pengobatan herbal gratis bagi para santri. Selain memuji para santri putri yang rajin tadarusan fajar, pak lurah pun memberi pesan kepada santri putra untuk lebih rajin tadarusan seperti santri putri.
            Kehebohan terjadi kala Rian, ketua panitia ziarah akbar, menyampaikan pengumuman mengenai teknis ziarah. Terdengar celetukan-celetukan yang mengundang gelak tawa para santri. Rian menyampaikan bahwa ziarah akan dilaksanakan sabtu, 8 Februari 2014 dengan tujuan ke maqbaroh Syeh Maulana Jumadil Qubro Kaligawe, Syekh Mbah Cholil Bangkalan, Sunan Ampel, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Jombang, Jawa Timur. Ia juga menghimbau kepada para santri agar membawa jaz almamater dan datang tepat waktu saat pemberangkatan. Adapun mengenai denah tempat duduk akan diumumkan esok hari.
            Malam semakin mendekati kata larut hingga acara ‘Malam Keberkahan Simtu Duror’ pun diakhiri. Para santri mulai beranjak dan berbondong-bondong menuju aula ndalem untuk menyerbu bubur kacang hijau yang memang telah disediakan untuk para santri. Tak butuh waktu lima menit nampan-nampan berisi bubur kacang hijau pun sudah tersapu bersih.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About